Rabu, 14 Maret 2018

Tentang Cinta

Cinta …
Entah mengapa di sore hari ini dengan ditemani suara rintikan hujan, saya ingin menuliskan sesuatu tentang cinta. Sebenarnya hal ini adalah hal yang tidak ingin saya membahasnya tapi entah mengapa dalam hati yang paling dalam ingin mencoretkan sesuatu tentang ini, tentang cinta.


Cinta, saya baru sadar cinta itu tidak memerlukan alasan. Selama ini, saya memikirkan kriteria apa saja untuk menjadi pemilik cintaku, ternyata itu salah karena cinta tidak memerlukan kriteria.


Cinta itu bukan karena kebaikan, kemampuan, kemarihan, kealiman ataupun sejenisnya yang dimiliki seseorang yang membuat kita kagum dan akhirnya memendam rasa kepadanya. Cinta itu murni karena kehendakNya, kita tidak tahu bagaimana, apa, dan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Ketika cinta itu datang ketika itu pula kita bertanya-tanya apa alasan mengapa Allah menghendaki kita jatuh cinta kepadanya, dan alasannya hanya Allahlah yang tahu karena Allah telah menuliskan cerita cinta hambanya pada Lauhul Mahfudz.


Hanya saja sikap kita yang paling tepat untuk menyikapi datangnya cinta, menurut saya setelah membaca buku, mengikuti seminar, dan menimba ilmu tentang ini, sikap yang paling tepat adalah memperbaiki diri sebaik-baiknya mulai dari akhlak serta aqidah, berikhtiar kepada Allah, jika cinta datang belum waktunya(belum siap kita menerimanya) maka jauhi dia yang membuat kita merasakan itu, jika cinta datang tepat pada waktunya mantapkan hati untuk menjalin hubungan yang halal Allah akan menolong hambanya yang berniat untuk menyikapi cinta dengan cara yang halal itu Janji Allah , mintalah kepada Allah bagaimana petunjuk langkah yang paling tepat dan benar untuk menghadapi cinta.


Karena dengan cinta, 
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam mengatakan,
“Ada tujuh golongan manusia yang mendapatkan naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya…diantara mereka adalah dua orang yang saling mencintai karena Allah.
Keduanya berjumpa karena Allah, berpisah juga karena Allah”.
“Ada tiga golongan yang wajib bagi Allah menolong mereka. Pertama, budak mukatab yang ingin melunasi dirinya agar bisa merdeka. Dua, orang yang menikah demi menjaga kesucian dirinya dari ma’shiat. Dan ketiga, para mujahid di jalan Allah.” (HR At Tirmidzi, An Nasa’i, dan Ibnu Majah)
Subhanallah, dengan kita menjadikan cinta itu halal dan mendapat ridhaNya kita bisa merasakan keridhaanNya masuk dalam SurgaNya, Insya'Allah.
Saat ini hal yang paling tepat adalah merenungkan apakah sikap kita tentang cinta benar atau salah, menyikapi cinta dengan Halal adalah yang Terbaik.
Perbaiki diri, berikhtiar, dan memohon kepada Allah agar jatuh cintakan kepada seorang yang baik untuk kita. Sudah jelas Allah akan menyandingkan hambanya yang baik dengan hambanya yang baik pula, dan sebaliknya (An-nur : 26).
Jadi, Perbaiki diri dan sambutlah Cinta dengan cara yang Halal, Demi memperoleh Keridhaan-Nya….


Annisa Putri Aryati
10 November 2014



  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bunsay 6 : Pantulan Warna Zona 6-7-8