Rabu, 14 Maret 2018

Berhati-hati dalam Berbicara

Apabila ingin berbicara hendaklah memikirkan terlebih dahula faedah yang akan di peroleh atau tidak. Jika dirasa tidak ada faedahnya maka diam lebih baik.

Yahya bin Mu'adz berkata, “Hati ibarat periuk yang mendidih, sementara lisan adalah gayungnya”
perhatikanlah orang yang sedang berbicara, sesungguhnya, yang ia bicarakan menunjukan apa yang ada didalam hatinya, manis, kecut, segar, asin, dan lain sebagainya. Cidukan lisanya akan menjelaskan isi hatinya. Sebagaimana kamu mencicipi apa yang ada  didalam periuk dengan lisanmu, begitu juga kamu akan mengetahui isi hatinya lewat ucapan lisanya.

Gerakan yang paling ringan adalah gerakan lisan, namaun ia adalah gerakan yang paling membahayakan bagi hamba.
ada hamba yang datang di hari kiamat dengan membawa amal sebesar gunung, namun ia mendapati lisanya menghancurkan semua amalnya.
Abu Bajar Ra. pernah menunjukan lisanya seraya berkkata,
ini adalah sumber bencana bagiku”
Perkataan adalah Tawananmu,namun apabila ia keluar dari lisanmu, kamu pasti akan menjadi Tawananya
Tidak satu ucapan pun yang diucapkan melainkan didekatnya ada malaikat pengawas yang selalu hadir” - Qaf[50]:18

~~untuk aku dan orang yang pernah aku sakiti dengan Lisan~~

- Repost from tumblr Waldschalf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bunsay 6 : Pantulan Warna Zona 6-7-8