Jumat, 25 Januari 2019

Tugas PraNHW#1 MIIP B7

Saya Annisa Putri Aryati seorang single yang haus ilmu untuk memantaskan diri bercita-cita menjadi calon istri dan calon ibu yang sholihah dan profesional. Aliran rasa yang saya dapatkan setelah mengikuti Studium Generale MIIPB 7 “MasyaAllah Tabarakallah”, pertama saya sangat bersyukur Allah SWT telah memberi keyakinan pada saya untuk memutuskan bergabung dalam Institute Ibu Profesional.

Dua kata pertama yang terpatri dalam benak saya untuk mengemban amanah menjadi (calon) ibu profesional adalah “Komitmen dan Konsisten” untuk memahami konsep diri sebagai seorang perempuan, istri, dan ibu yang disampaikan oleh Ibunda Septi Peni Wulandari. Meskipun hanya dua kata itu, keduanya sangat berat diemban jika tanpa diiringi target tujuan akhir kita yakni niat beribadah kepada Allah SWT, seberat apapun segala hal jika diniatkan karena Allah SWT, olehNya akan dikuatkan dan dipermudah jalannya. Dampaknya pun amat besar jika bisa melaksanakan menjadi ibu profesional yang komitmen dan konsisten akan membangun peradaban umat yang terbaik.

Selain, komitmen dan konsisten sebelumnya kita harus paham pentingnya belajar mengenal diri sendiri sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :
“MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD AROFA ROBBAHU” (artinya: “Barang siapa mengenal akan dirinya,niscaya mengenal akan Tuhannya“).
Dengan mengenal diri kita akan tahu darimana asal kita, bagaimana keagungan proses penciptaan kita, hingga kelebihan dan kelemahan kita. Mengetahui kelebihan membuat kita tahu apa potensi diri kita untuk bisa bermanfaat terutama untuk berdakwah .

*dakwah adalah proses mengingatkan kepada Allah SWT dan mengajak mengenal Allah SWT (dikutip dari Buku Saatnya Ibu Menjadi Ibu, Febrianti Almeera)

Sedangkan mengetahui kelemahan kita membuat kita sadar bahwa kelemahan itu memanusiakan manusia, membuat kita sadar bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna. Justru manusia sempurna karena memiliki kelemahan. Namun, tidak serta merta kita mendiamkan kelemahan kita, dari kita tahu kelemahan tersebut membuat kita harus berupaya lagi untuk memperbaiki (terutama jika kelemahan ini berhubungan tentang akidah-akhlak). Ujung dari mengenal diri adalah kita menyadari bahwa ada Dzat yang Maha Agung yang menciptakan kita- Allah SWT.

Aliran rasa yang saya dapatkan adalah tentang “Tantangan”. Sebagian besar orang mungkin takut dalam mengambil sebuah tantangan padahal dengan mengambil sebuah tantangan itulah yang akan menempa dan meningkatkan potensi diri kita. Dari tantangan membuat kita terus berupaya maksimal untuk melakukan yang terbaik dan percaya bahwa ada harapan besar yang menanti. Harapan besar itu ada karena adanya keyakinan kita bahwa ada Dzat Maha Besar yang akan mengabulkan harapan kita tersebut.

Semoga dengan langkah awal memutuskan mengikuti Institute Ibu Profesional menjadikan itu sebagai tantangan untuk meraih harapan besar mewujudkan peradaban terbaik penerus perjuangan Rasullullah SAW untuk kebaikan umat manusia. Semoga Allah SWT selalu Meridhai dan Melindungi langkah kita.

- Salam Hangat , Annisa Putri Aryati (Mahasiswi MIIP B7 - Regional Surabaya Raya)
#tugasPraNHW1 #MatrikulasiIIPB7

Bunsay 6 : Pantulan Warna Zona 6-7-8