Rabu, 27 Maret 2019

Menyiapkan Generasi Berakhlak Mulia

Oleh Ustadz Suhadi Fadjaray

“Menjadi ayah dan ibu adalah gelar yang memesona, sehingga jangan main-main mengemban amanah itu.”

Imam Malik R.A. : “Generasi ini (termasuk kita dan generasi selanjutnya) tidak akan pernah bisa menjadi baik, kecuali dididik dengan 4 prosedur, 4 sistematika, dan 4 cara. Dengan urutan:
  1. Iman -> paling awal dan inti pendidikan yang harus diberikan kepada anak
  2. Adab/Akhlak -> adab, ilmu, dan amal akan sia-sia jika tanpa Iman.
  3. Ilmu -> ilmu akan menjadi buruk jika pemiliknya tidak beradab/berakhlak.
  4. Amal -> amal tidak akan pernah bisa diterima jika ilmunya tidak benar.
Untuk saat ini mari kita breakdown poin 1 dan 2 (Iman dan Akhlak)

IMAN

Iman -> salah satu wujud cinta kita kepada Allah SWT & cinta meminta setia. Apapun yang terjadi setialah kepada Allah SWT.
"Jangan berkhianat kepada Allah SWT, jika kamu berkhianat maka Allah SWT akan marah dan murka, jika kamu tidak setia kepada Allah SWT hidupmu akan susah.”
Salah satu bentuk ketidak setiaan adalah syirik, masih banyak sekali pernikahan" yang diawali dengan kesyirikan contohnya seperti memanggil “orang pintar” supaya menghentikan hujan agar acara pernikahan berjalan lancar; melemparkan ayam disungai tempat dilewatinya calon mempelai menuju ke tempat pernikahan agar selamat, dan lain sebagainya.
“Jangan harap keluarga, anak, suami/istri ingin baik kalau memulai pernikahan sudah berkhianat kepada Allah SWT.” (Na'udzubillah)
Iman dan Adab/Akhlak merupakan 2 mata pelajaran kehidupan terpenting dari yang terpenting.

ADAB/AKHLAK

Rasullullah SAW : “Sesungguhnya aku hanya diutus menyempurnakan akhlak mulia.” [HR. Bukhari]
Para pendidik (baik orang tua dan guru) harus memahami prinsip ini, supaya tidak fokus pada nilai akademis saja.
Menurut Hadist:
  • Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya.
  • Tidak ada timbangan amal yang lebih berat di hari akhir daripada akhlak yang baik.
  • Suatu hari Rasullullah SAW bertanya, “Maukah ku beritahu, siapakah yang paling kucintai?”, “Tentu Ya Rasullullah”, “Orang yang paling baik akhlaknya yang paling kucintai.”
  • Seorang laki-laki datang kepada Rasullullah SAW, “Ya Rasullullah, apakah agama itu?”, “ Akhlak yang baik.” -> bertanya hingga 3x dan jawaban Rasul hanyalah Akhlak yang baik.
Menurut Riset:
  • Kestabilan hidup kita bergantung pada karakter (akhlak).
  • 80% kesuksesan seseorang ditentukan oleh kecerdasan emosi (akhlak) sementara hanya 20% ditentukan oleh IQ.
  • Penyebab kesuksesan utama menurut Havard yang pertama adalah kejujuran (salah satu bentuk akhlak) dan IPK diburutan ke 31.
3 Hal yang Memengaruhi Karakter (Adab/Akhlak)
  1. Yang masuk lewat mulut : pastikan halal dan thoyib
  2. Yang masuk lewat telinga -> dongeng dan lagu
Orang tua harus berhati-hati pada apa yang didengarkan untuk anak baik cerita ataupun lagu.
David Mc. Clelland :
seorang pakar psikologi sosial mengungkapkan hasil penelitiannya yang menyimpulkan sebuah teori bahwa cerita/dongeng rakyat sangat memengaruhi prestasi bangsa.
Negara yang pertumbuhan ekonominya sangat tinggi adalah negara yang memiliki cerita dongeng anak yang mengandung “need for achievement” yang tinggi.
Orang tua harus berhati-hati mendengarkan lagu dan dongeng yang mengandung unsur tidak baik atau kesyirikan, contoh lagu dan dongeng yang sering kita dengar:
  1. Lagu sikancil : mengajarkan akhlak tidak mudah memaafkan dan kekerasan (lihat lirik… ayo lekas dikejar jangan diberi ampun)
  2. Cerita Timun mas : mengajarkan kesyirikan karena meminta bukan kepada tuhan tetapi pada jin (Buto)
  3. Cerita Jaka Tarub : mengajarkan mencuri dan mengintip hal yang tidak sepantasnya dilihat.
  4. Dan masih banyak lagu dan dongeng lainnya yang perlu kita analisis dan pahami apakah ada unsur yang tidak baik dalam pembentukkan karakter anak.
Jadi Bagaimana?
Lebih baik menceritakan kisah terutama kisah-kisah tokoh dalam Al-Qur'an yang memberi kesan mendalam, mudah diingat, dan mudah ditiru.
“Didiklah anak-anak dengan kisah nyata yang karakter tokohnya PANTAS DITIRU apalagi jika tokoh itu adalah Ahli Surga.
Terimakasih sudah membaca dan mohon maaf jika ada kekurangan penulisan.
Oiya ada bonus gambar bagaimana tahapan pendidikan anak dari SD-PT, dimana saat SD yang terpenting adalah attittute yang baik bukan nilai akademik yang baik dan seterusnya.
- Ikhtisar Seminar Parenting YDSF disampaikan oleh Ustadz Suhadi Fadjaray || Asrama Haji Hall G Surabaya, 24 Februari 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bunsay 6 : Pantulan Warna Zona 6-7-8