Bismillahirachmannirrochim... 😊💕
Apakabar readers?😍 Semoga para readers baik-baik ya (Aamiin) . Oke,jumpa lagi nih
dengan Nice Home Work. Hmm… NHW ke 4 kali ini, bisa kusebut sebagai NHW “Perenungan
dan Muhasabah”, kenapa? Karena, eh karena, NHW kali ini para bunda-bunda dan
calon bunda mahasiswi kelas matrikulasi IIP B-7 diwajibkan menilik kembali
NHW-NHW sebelumya, apakah tetap sama atau ada yang diubah hingga detik ini dan
apakah sudah diaplikasikan dengan sempurna atau belum. Nah, tanpa berlama-lama
dalam kata pengantar (kaya’ nulis buku aja), yuk kita tilik langsung konten
utama NHW#4 nya. Check it out!
Bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP, masih semangat belajar?
Kali ini kita akan masuk tahap #4 dari proses belajar kita. Setelah bunda berdiskusi seru seputar mendidik anak dengan kekuatan fitrah , maka sekarang kita akan mulai mempraktekkan ilmu tersebut satu persatu.
a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?
Jawaban:
Ya, saya tetap memilih jurusan ilmu Parenting. Sebagai seorang perempuan yang nantinya akan menjadi calon istri dan calon ibu profesional, belajar ilmu parenting amatlah sangat penting, karena dengan ilmu tersebut seorang ibu akan dengan mudah mengemban amanahnya sebagai madrasah pertama anak-anaknya. Selain itu, saat ini banyak orang tua, calon orang tua, dan para pemuda-pemudi yang ingin menikah kurang pengetahuan tentang parenting, dibuktikan dengan data statistik “Parent Productive” 62% para pemudi-pemuda yang ingin menikah membekali ilmu pra-nikah tetapi hanya 21,6% yang membekali diri dengan ilmu parenting.. Oleh sebab itu, selain alasan ingin menjadi sosok Ibu Profesional saya memiliki impian menjadi public speaker di bidang parenting terutama untuk pemuda-pemudi yang akan menikah. Aamiin.
b. Mari kita lihat Nice Homework #2, sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.
Jawaban:
Untuk checklist indikator sebagai individu profesional Alhamdullillah 95% sudah terisi setiap hari, tetapi untuk checklist indikator sebagai istri dan ibu profesional belum terlaksana karena belum diamanahi Allah SWT menjadi istri dan ibu (mohon doanya ya bunda-bunda, semoga tahun ini bisa mengemban amanah tersebut, Aamiin). Tetapi, sebagai latihan untuk merealisasikan untuk mengisi checklist tersebut saya merealisasikannya dengan memanfaatkan masa bakti saya kepada orang tua dan adik, sebelum nantinya akan berpindah kepada suami. Meskipun tidak semua checklist dalam indikator sebagai istri dan ibu profesional tidak semua bisa diaplikasikan kepada orang tua dan adik saya, tapi saya berusaha melaksanakan kegiatan yang hampir sama yang ada di dalam checklist indikator sebagai istri dan ibu profesional, beberapa diantaranya:
Ya, saya tetap memilih jurusan ilmu Parenting. Sebagai seorang perempuan yang nantinya akan menjadi calon istri dan calon ibu profesional, belajar ilmu parenting amatlah sangat penting, karena dengan ilmu tersebut seorang ibu akan dengan mudah mengemban amanahnya sebagai madrasah pertama anak-anaknya. Selain itu, saat ini banyak orang tua, calon orang tua, dan para pemuda-pemudi yang ingin menikah kurang pengetahuan tentang parenting, dibuktikan dengan data statistik “Parent Productive” 62% para pemudi-pemuda yang ingin menikah membekali ilmu pra-nikah tetapi hanya 21,6% yang membekali diri dengan ilmu parenting.. Oleh sebab itu, selain alasan ingin menjadi sosok Ibu Profesional saya memiliki impian menjadi public speaker di bidang parenting terutama untuk pemuda-pemudi yang akan menikah. Aamiin.
b. Mari kita lihat Nice Homework #2, sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.
Jawaban:
Untuk checklist indikator sebagai individu profesional Alhamdullillah 95% sudah terisi setiap hari, tetapi untuk checklist indikator sebagai istri dan ibu profesional belum terlaksana karena belum diamanahi Allah SWT menjadi istri dan ibu (mohon doanya ya bunda-bunda, semoga tahun ini bisa mengemban amanah tersebut, Aamiin). Tetapi, sebagai latihan untuk merealisasikan untuk mengisi checklist tersebut saya merealisasikannya dengan memanfaatkan masa bakti saya kepada orang tua dan adik, sebelum nantinya akan berpindah kepada suami. Meskipun tidak semua checklist dalam indikator sebagai istri dan ibu profesional tidak semua bisa diaplikasikan kepada orang tua dan adik saya, tapi saya berusaha melaksanakan kegiatan yang hampir sama yang ada di dalam checklist indikator sebagai istri dan ibu profesional, beberapa diantaranya:
- Saling mengingatkan ayah, ibu, dan adik untuk sholat 5 waktu tepat waktu
- Melakukan tugas domestik rumah tangga, karena ayah dan ibu sama-sama bekerja
- Memasak makanan untuk ayah, ibu, dan adik
- Menyiapkan bekal untuk bapak saat akan berangkat bekerja
- Menyiapkan minuman hangat untuk ayah, ibu, dan adik saat akan berangkat bekerja atau sedang santai
- Mengajari adik belajar dan saat mengerjakan PR
- Mengajak adik untuk mengikuti kajian setiap sabtu sore
- Mengajak adik untuk jogging sore di lapangan koni minimal 1x/minggu
- Mengajak ayah, ibu, dan adik untuk melakukan family time setiap akhir pekan
- Saling memotivasi ayah, ibu, dan adik dalam kebaikan
c.Baca
dan renungkan kembali Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira
maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan
bidang yang akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.
Jawaban:
Jawaban:
Sejak
lulus kuliah, saya baru benar-benar mencari tahu apa alasan Allah SWT
menciptakan saya di dunia ini dan semakin terbuka pikiran saya semenjak
mengikuti Kelas Matrikulasi IIP B-7 ini. Untuk saat ini, saya ingin fokus
belajar tentang ilmu parenting, karena
nantinya saat sudah berkeluarga tugas ini harus tuntas dahulu sebelum berajak
keluar untuk menebarkan manfaat kepada masyarakat. Meskipun memang saya juga
telah diamanahi oleh Allah SWT menjadi seorang Ahli Gizi yang berguna untuk
masyarakat, tetapi saya ingin menuntaskan dahulu ilmu tentang parenting ini dan tidak melupakan ilmu
gizi yang telah saya dapatkan dengan cara mereview
ulang ilmu gizi minimal 3x/minggu
serta bekerja freelance sebagai
konselor dan edukator gizi. Baik, yuk intip misi, bidang, dan peran spesifik
saya, check it out!
Misi hidup:
“Membangun keluarga yang kuat (agama, akidah, akhlak, ilmu, kasih sayang, dan kemampuan bakat) dari dalam rumah, menjadi keluarga yang siap menebar kebaikan dan manfaat dalam masyarakat, dan keluarga yang dirindu Allah SWT dan SurgaNya.”
Bidang
yang akan dikuasai:
1. Ilmu Parenting
Tujuan: untuk menjadi seorang ibu serta istri profesional sebagai arsitek peradaban anak-anak untuk mencapai akil baligh dan matang dalam segala fitrah pada usia 15 tahun dan menjadi manusia yang dibanggakan Allah SWT.
Tujuan: untuk menjadi seorang ibu serta istri profesional sebagai arsitek peradaban anak-anak untuk mencapai akil baligh dan matang dalam segala fitrah pada usia 15 tahun dan menjadi manusia yang dibanggakan Allah SWT.
2. Ilmu Gizi
Tujuan: untuk mengamalkan ilmu yang telah diamanahkan Allah SWT dan menebarkan manfaat terkait tentang mewujudkan masyarakat yang sehat dengan mengonsumsi makanan yang tepat, sehat, dan bergizi
Tujuan: untuk mengamalkan ilmu yang telah diamanahkan Allah SWT dan menebarkan manfaat terkait tentang mewujudkan masyarakat yang sehat dengan mengonsumsi makanan yang tepat, sehat, dan bergizi
Peran:
1. Menjadi seorang istri profesional
untuk saling bersinergi dengan suami mewujudkan keluarga yang kuat dari rumah
2. Menjadi seorang ibu profesional
kebanggaan keluarga
3. Menjadi seorang Ahli Gizi
profesional terutama dalam bidang edukasi gizi masyarakat
d. Setelah menemukan 3 hal tersebut, susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.
Jawaban:
Ilmu-ilmu yang dibutuhkan untuk menjalankan misi tersebut terbagi menjadi 2 poin besar yakni komponen ilmu parenting dan komponen ilmu gizi
d.1. Komponen ilmu parenting
Usaha saya untuk
mendapatkan ilmu parenting antara
lain saya ingin bersungguh-sungguh mengikuti IIP dengan profesional serta ingin
benar-benar menyelesaikan tahapan IIP hingga akhir, mengikuti seminar-seminar
parenting, dan membaca buku-buku terkait parenting.
Terkait tahapan-tahapan, sama dengan indikator keberhasilan kurikulum IIP,
yakni:
- Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak berbasis fitrah dan mempelajari pengasuhan nabawiyah
- Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
- Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat dan kemandirian finansial
- Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang ini nanti akan dikaitkan dengan komponen ilmu berikutnya, yaitu Ilmu Gizi.
- Ilmu public speaker untuk mewujudkan impian menjadi public speaker parenting untuk para pemuda-pemudi yang akan menikah
d.2. Ilmu Gizi
- Ilmu Gizi untuk 0-17 tahun
- Ilmu Gizi untuk usia dewasa (18-60 tahun)
- Ilmu Gizi untuk lansia (61< tahun)
- Ilmu public speaker untuk mewujudkan impian menjadi educator gizi yang profesional
e. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup
Jawaban:
Baik, saya saat ini berusia 22 tahun berjalan 23 tahun, Bismillah, InsyaAllah saya akan berkomitmen dalam waktu 5 tahun dari KM 0 22 tahun 10 bulan ini selanjutnya saya akan mewujudkan misi hidup saya dengan cara bersungguh-sungguh mengikuti tahap demi tahap kelas IIP, membeli buku terkait parenting, dan tetap mereview ulang tentang ilmu gizi dan mencari tahu informasi baru terkait ilmu gizi. Baik, milestnone yang saya tetapkan yaitu:
- KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai dan mengamalkan Ilmu seputar Bunda Sayang dan mempeajari terkait ilmu gizi anak 0-17 tahun
- KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai dan mengamalkan Ilmu seputar Bunda Cekatan dan mempeajari terkait ilmu gizi usia dewasa 18-60 tahun
- KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai dan mengamalkan Ilmu seputar Bunda Produktif dan mempeajari terkait ilmu gizi anak >60 tahun
- KM 3 – KM 4 (tahun 4) : Menguasai dan mengamalkan Ilmu seputar Bunda shaleha dan mempelajari ilmu public speaker dan perlahan terjun kepada masyarakat
- KM 4 – KM 5 (tahun 5) : Menjadi public speaker dalam bidang parenting dan educator dalam bidang gizi masyarakat.
f. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.
Jawaban:
Untuk checklist indikator individu, istri, dan ibu sudah, tetapi terkait untuk peran di masyarakat akan ditambahkan poin serta waktunya.
g. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan
Jawaban:
Bismillah, laa hawla wa laa quwwata illa billah. Fighting!!!
- Salam Hangat, Annisa Putri Aryati
(Mahasiswi MIIP B7 – Regional Surabaya Raya)
#TugasNHW4 #MatrikulasiIIPB7
#TugasNHW4 #MatrikulasiIIPB7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar