Bismillahirachmannirrochim... ππ
Apakabar readers dan teman” sejawat
perjuangan kelas Matrikulasi IIP? J
Semoga Allah SWT selalu mengampuni kita, menuntun jalan kita untuk istiqomah
dalam jalan lurusNya, dan melindungi kita dari segala kedzaliman dunia dan
seisinya, Aamiin.
Nggak kerasa nih Sudah NHW lagi,
menyiapkan pikira untuk memahami dan berfikir dan menyiapkan jari jemari untuk
siap berkutat di tut.tuts laptop…
Hmm… NHW#3 kali ini tentang apa ya? Dag
dig dug nih, yuk segera intip tugas NHW#3 nya langsung aja ya nih… Check it out!
NHW#3
*MEMBANGUN
PERADABAN DARI DALAM RUMAH*
a. Bagi anda yang sedang memantaskan diri untuk mendapatkan jodoh yang baik, tulislah suara hati anda dengan tema “UNTUKMU CALON IMAMKU”
c. Lihatlah orangtua dan keluarga anda. Silakan belajar membaca kehendakNya, mengapa anda dilahirkan di tengah-tengah keluarga anda saat ini dengan bekal/senjata potensi diri anda. Misi rahasia hidup apa yang DIA titipkan ke diri kita. Tulis apa yang anda rasakan selama ini.
*Nikah*
a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.
*Orangtua Tunggal (Single Parent)*
a. Buatlah “Tanda Penghormatan’, dengan satu dua kalimat tentang sisi baik “ayah dari anak-anak kita” sehingga dia layak dipilih Allah menjadi ayah bagi anak kita, meskipun saat ini kita tidak lagi bersamanya.
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak anda, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan dengan tantangan keluarga yang luar biasa seperti ini. Apa misi hidup rahasiaNya sehingga kita diberi ujian tetapi diberikan bekal kekuatan potensi yg kita miliki.
Setelah menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut di atas, sekarang belajarlah memahami apa sebenarnya "peran spesifik keluarga" anda di muka bumi ini.
Salam Ibu Profesional,
Waah… Istimewa, begitu guys tugasnya. Alhamdullillah tugas kali
ini dibagi menurut statusnya yaitu PraNikah (tunjuk diri), Nikah, dan single parent. Oke, tanpa berlama-lama
yuk segera duduk manis, menyiapkan diri untuk memahami dan berfikir, dan
menyiapkan jari jemari yang siap menjelajahi tut.tuts My Lepi.
Untukmu Calon Imamku
Bismillahirachmannirrochim... ππ
Salam untukmu,
seseorang yang sejak lama kunanti dalam taat sejak saat aku tahu bahwa untuk
merayakan sebuah cinta yang satu-satunya di Ridhai oleh Allah SWT adalah akad
pernikahan, tepatnya akad antara kamu dan bapak.
Sebuah takdir aku
imani tentang kehadiran seseorang lelaki yang menuntut sesuatu yang kujaga rapi
selama ini semata-mata buatmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar dari
lenaku yang panjang. Allah SWT telah menjaga, mendidik, dan membimbingku dalam
masa penantian untuk siap menjadi seorang istri dan ibu yang sholihah dan
profesional untukmu serta anak kita nanti. Kata Allah SWT, tanggung jawab ibu
bapak terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang
lelaki mengambil-alih tanggungjawab itu dari mereka.
Dalam perjalanan menanti tidak kunafikan sebagai seorang remaja,
aku seperti remaja lainnya memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi.
Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku kembali pada
Allah SWT dan mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena
dengan Ridha Allah SWT ia semata-mata untukmu. Allah SWT telah menakdirkan dan memuliakan
seorang lelaki yang akan menjadi suamiku untuk menerima hati, perasaanku yang
suci, dan pengabdianku yang tertunda. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki
lain. Engkau berhak mendapat kasih yang suci dan sejati.
Aku hanyalah seorang gadis biasa yang selalu berjuang dan
belajar untuk memperbaiki diri dengan ikhtiar menghadiri majlis ilmu,
bersama-sama dengan teman dan sahabat yang sholihah, dan berkumpul dengan
komunitas-komunitas yang dapat meningkatkan keimanan dan keprofesionalan diri
untuk mempersiapkan menjadi istri dan ibu yang sholihah dan profesional. Ya,
aku ingin terus belajar, bahkan saat nanti bersamamu aku ingin terus belajar
memperbaiki diri dan harapanku semoga kita berjalan beriringan untuk sama-sama
memperbaiki diri.
Kamu tahu, aku suka sekali membaca, baik itu membaca tulisan
di buku, website, ataupun sosial media terutama tentang hal-hal spiritual,
pengembangan diri, dan motivasi selanjutnya setelah aku membaca dan aku
mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang baru yang sekiranya baik untuk
dibagikan dengan senang hati aku selalu menuliskannya kembali baik dalam
blog/tumblr/sosial media (FB dan IG) supaya mereka di luar sana bisa
mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang baru aku dapatkan.
Selain membaca, aku
juga suka mengedukasi, mengajar, mendidik, dan membimbing, karena saat
melakukan itu semua ada kepuasan tersendiri yang timbul dari dalam diri, yah
mungkin itu “passion”ku, meskipun aku berasal dari dunia kesehatan potensi itu
tetap lahir, seperti (maaf jadi cerita) saat dulu aku menjalani PKL di sebuah rumah sakit umum
di Kota Apel aku mendapatkan beberapa orang pasien sepuh serta ibu-ibu sdan
tugasku disana salah satunya adalah mengedukasi dan membimbing beliau-beliau
supaya dapat mengatur pola makannya untuk menunjang kesembuhannya. Senang
sekali, beliau-beliau menerimanya dengan tersenyum dan semangat berjuang untuk
segera sehat. Suatu hari, sungguh sebuah kehormatan tersendiri bagiku beberapa
dari beliau rindu ingin bertemu denganku saat aku berpindah ke rotasi lain.
Dari beliau-beliau justru aku mendapatkan sebuah pelajaran tentang arti
bersyukur, bersabar, dan selalu berjuang (menuliskan ini membuatku rindu pada
beliau-beliau, semoga Allah SWT selalui memberi lindungan untuk beliau-beliau,
Aamiin :’)).
Aku lahir dan tumbuh dari keluarga
sederhana. Saat kecil dahulu bapak selalu mengingatkan keluarganya untuk
sholat, taat agama, dan mengaji, tetapi sedihnya saat itu ibu belum mendapatkan
hidayah untuk menutup aurat. Seiring berjalannya waktu, pelan-pelan aku selalu
berdoa dan mengajak ibu dan adik perempuanku untuk menutup aurat (berjilbab).
Alhamdullillah, adik saat masuk SMP memutuskan untuk berhijab dan ibu masih
belum. Tanpa lelah, aku berusaha mendoakan dan mengingatkan lagi karena
cita-citaku kami sekelarga juga kamu dan keluarga kecil kita nanti bisa masuk
surga bersama-sama, akhirnya sejak aku berada di masa-masa akhir SMA, Alhamdullillah
dengan rahmat Allah SWT akhirnya ibuku pelan-pelan mau berhijab, hingga saat
ini berhijab syar’I dan sekarang sering mendengarkan pengajian pagi di TV. Semua
ini terjadi karena KehendakNya dan aku tetap selalu berusaha bersyukur atas
apapun yang Allah SWT berikan.
Aku memiliki sahabat-sabahat sejak
dari SMP dan juga ada yang baru bertemu saat kuliah, bermacam-macam sekali
sahabat-sahabatku, Alhamdullillah Allah SWT selalu menempatkanku berada di
lingkungan yang baik dan masih terjaga. Sekali lagi Allah SWT, sedang
menggerakkan hatiku untuk mengingatkan, yah, aku memang aku baru mulai berhijab
saat SMA dan beberapa dari sahabatku masih belum berhijab. Sebuah tantangan
lagi dari Allah SWT. Sama seperti yang kulakukan untuk ibu dan adikku, aku
mendoakan mereka dan pelan-pelan mengajak mereka menjalankan perintahNya untuk
berhijab, karena tidak hanya keluarga aku juga punya impian semoga aku bisa
bertemu semua sahabat-sahabatku di SurgaNya. Saat memasuki kuliah,
Alhamdullillah satu per satu sahabat-sahabatku dengan rahmat Allah SWT akhirnya
berhijab. Aku bersyukur dan senang sekali menjadi salah satu perantara Allah
SWT untuk mengingatkan mereka.
Oh iya, aku belum cerita ya
profesiku apa. Ya, aku memang tenaga kesehatan tepatnya seorang Ahli Gizi,
dengan amanah gelar baruku aku ingin menebar manfaat untuk masyarakat dalam
menunjang kesehatan terutama dalam bidang gizi. Sejak pertama lulus, aku
mendapatkan kesempatan bergabung dalam tim penelitian yang bertugas sebagai
konselor gizi. Target pasiennya hampir sama dengan saat aku PKL yaitu ibu-ibu
sepuh. Tugasku dalam penelitian itu yaitu mengedukasi dan membimbing bagaimana
cara memasak yang benar untuk menunjang kesembuhan dari penyakitnya. Alhamdullillah,
para target pasien yang menjadi tanggung jawabku sangat senang sekali mendapat
ilmu baru dan bersemangat untuk sembuh dari penyakit beliau. Kepuasan
tersendiri itu tumbuh lagi.
Calon suamiku, diriku memiliki sebuah
impian, impian membangun sebuah keluarga yang kuat dan kokoh dari dalam rumah,
kuat dan kokoh : Iman, Takwa, Kasih sayang, Ilmu, bakat, dan kemampuan sehingga
ketika kita semua (aku, kamu, dan anak-anak kita nanti) keluar dari rumah mampu
menghadapi segala hal diluar rumah kita dan bisa menebarkan manfaat serta
berdakwah bersama-sama menurut potensi yang kita miliki masing-masing
meneruskan perjuangan Rasullullah SAW dan semoga kita adalah salah satu
keluarga yang dirindukan Rasullullah SAW untuk bersama-sama bergandengan menuju
ke Surganya dan bertemu denganNya, Allah SWT Sang Maha Cinta, yang menyatukan
kita. Salam dariku, Calon Istrimu.
- Salam Hangat, Annisa Putri Aryati
(Mahasiswi MIIP B7 – Regional Surabaya Raya)
#TugasNHW3 #MatrikulasiIIPB7
#TugasNHW3 #MatrikulasiIIPB7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar