Jumat, 15 Februari 2019

NHW #3 Kelas Matrikulasi IIP B-7 : Membangun Peradaban dari Dalam Rumah

Bismillahirachmannirrochim... πŸ˜ŠπŸ’•

Apakabar readers dan teman” sejawat perjuangan kelas Matrikulasi IIP? J Semoga Allah SWT selalu mengampuni kita, menuntun jalan kita untuk istiqomah dalam jalan lurusNya, dan melindungi kita dari segala kedzaliman dunia dan seisinya, Aamiin.

Nggak kerasa nih Sudah NHW lagi, menyiapkan pikira untuk memahami dan berfikir dan menyiapkan jari jemari untuk siap berkutat di tut.tuts laptop…
Hmm… NHW#3 kali ini tentang apa ya? Dag dig dug nih, yuk segera intip tugas NHW#3 nya langsung aja ya nih… Check it out!

NHW#3
*MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH*


a. Bagi anda yang sedang memantaskan diri untuk mendapatkan jodoh yang baik, tulislah suara hati anda dengan tema “UNTUKMU CALON IMAMKU”
c. Lihatlah orangtua dan keluarga anda. Silakan belajar membaca kehendakNya, mengapa anda dilahirkan di tengah-tengah keluarga anda saat ini dengan bekal/senjata potensi diri anda. Misi rahasia hidup apa yang DIA titipkan ke diri kita. Tulis apa yang anda rasakan selama ini.
*Nikah*
a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.
*Orangtua Tunggal (Single Parent)*
a. Buatlah “Tanda Penghormatan’, dengan satu dua kalimat tentang sisi baik “ayah dari anak-anak kita” sehingga dia layak dipilih Allah menjadi ayah bagi anak kita, meskipun saat ini kita tidak lagi bersamanya.
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak anda, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan dengan tantangan keluarga yang luar biasa seperti ini. Apa misi hidup rahasiaNya sehingga kita diberi ujian tetapi diberikan bekal kekuatan potensi yg kita miliki.
Setelah menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut di atas, sekarang belajarlah memahami apa sebenarnya "peran spesifik keluarga" anda di muka bumi ini.

Salam Ibu Profesional,

Waah… Istimewa, begitu guys tugasnya. Alhamdullillah tugas kali ini dibagi menurut statusnya yaitu PraNikah (tunjuk diri), Nikah, dan single parent. Oke, tanpa berlama-lama yuk segera duduk manis, menyiapkan diri untuk memahami dan berfikir, dan menyiapkan jari jemari yang siap menjelajahi tut.tuts My Lepi.

Untukmu Calon Imamku
Bismillahirachmannirrochim... πŸ˜ŠπŸ’•

Salam untukmu, seseorang yang sejak lama kunanti dalam taat sejak saat aku tahu bahwa untuk merayakan sebuah cinta yang satu-satunya di Ridhai oleh Allah SWT adalah akad pernikahan, tepatnya akad antara kamu dan bapak.

Sebuah takdir aku imani tentang kehadiran seseorang lelaki yang menuntut sesuatu yang kujaga rapi selama ini semata-mata buatmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar dari lenaku yang panjang. Allah SWT telah menjaga, mendidik, dan membimbingku dalam masa penantian untuk siap menjadi seorang istri dan ibu yang sholihah dan profesional untukmu serta anak kita nanti. Kata Allah SWT, tanggung jawab ibu bapak terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil-alih tanggungjawab itu dari mereka.

Dalam perjalanan menanti tidak kunafikan sebagai seorang remaja, aku seperti remaja lainnya memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku kembali pada Allah SWT dan mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena dengan Ridha Allah SWT ia semata-mata untukmu. Allah SWT telah menakdirkan dan memuliakan seorang lelaki yang akan menjadi suamiku untuk menerima hati, perasaanku yang suci, dan pengabdianku yang tertunda. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang suci dan sejati.

Aku hanyalah seorang gadis biasa yang selalu berjuang dan belajar untuk memperbaiki diri dengan ikhtiar menghadiri majlis ilmu, bersama-sama dengan teman dan sahabat yang sholihah, dan berkumpul dengan komunitas-komunitas yang dapat meningkatkan keimanan dan keprofesionalan diri untuk mempersiapkan menjadi istri dan ibu yang sholihah dan profesional. Ya, aku ingin terus belajar, bahkan saat nanti bersamamu aku ingin terus belajar memperbaiki diri dan harapanku semoga kita berjalan beriringan untuk sama-sama memperbaiki diri.

Kamu tahu, aku suka sekali membaca, baik itu membaca tulisan di buku, website, ataupun sosial media terutama tentang hal-hal spiritual, pengembangan diri, dan motivasi selanjutnya setelah aku membaca dan aku mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang baru yang sekiranya baik untuk dibagikan dengan senang hati aku selalu menuliskannya kembali baik dalam blog/tumblr/sosial media (FB dan IG) supaya mereka di luar sana bisa mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang baru aku dapatkan.

Selain membaca, aku juga suka mengedukasi, mengajar, mendidik, dan membimbing, karena saat melakukan itu semua ada kepuasan tersendiri yang timbul dari dalam diri, yah mungkin itu “passion”ku, meskipun aku berasal dari dunia kesehatan potensi itu tetap lahir, seperti (maaf jadi cerita) saat dulu  aku menjalani PKL di sebuah rumah sakit umum di Kota Apel aku mendapatkan beberapa orang pasien sepuh serta ibu-ibu sdan tugasku disana salah satunya adalah mengedukasi dan membimbing beliau-beliau supaya dapat mengatur pola makannya untuk menunjang kesembuhannya. Senang sekali, beliau-beliau menerimanya dengan tersenyum dan semangat berjuang untuk segera sehat. Suatu hari, sungguh sebuah kehormatan tersendiri bagiku beberapa dari beliau rindu ingin bertemu denganku saat aku berpindah ke rotasi lain. Dari beliau-beliau justru aku mendapatkan sebuah pelajaran tentang arti bersyukur, bersabar, dan selalu berjuang (menuliskan ini membuatku rindu pada beliau-beliau, semoga Allah SWT selalui memberi lindungan untuk beliau-beliau, Aamiin :’)). 

Aku lahir dan tumbuh dari keluarga sederhana. Saat kecil dahulu bapak selalu mengingatkan keluarganya untuk sholat, taat agama, dan mengaji, tetapi sedihnya saat itu ibu belum mendapatkan hidayah untuk menutup aurat. Seiring berjalannya waktu, pelan-pelan aku selalu berdoa dan mengajak ibu dan adik perempuanku untuk menutup aurat (berjilbab). Alhamdullillah, adik saat masuk SMP memutuskan untuk berhijab dan ibu masih belum. Tanpa lelah, aku berusaha mendoakan dan mengingatkan lagi karena cita-citaku kami sekelarga juga kamu dan keluarga kecil kita nanti bisa masuk surga bersama-sama, akhirnya sejak aku berada di masa-masa akhir SMA, Alhamdullillah dengan rahmat Allah SWT akhirnya ibuku pelan-pelan mau berhijab, hingga saat ini berhijab syar’I dan sekarang sering mendengarkan pengajian pagi di TV. Semua ini terjadi karena KehendakNya dan aku tetap selalu berusaha bersyukur atas apapun yang Allah SWT berikan.

Aku memiliki sahabat-sabahat sejak dari SMP dan juga ada yang baru bertemu saat kuliah, bermacam-macam sekali sahabat-sahabatku, Alhamdullillah Allah SWT selalu menempatkanku berada di lingkungan yang baik dan masih terjaga. Sekali lagi Allah SWT, sedang menggerakkan hatiku untuk mengingatkan, yah, aku memang aku baru mulai berhijab saat SMA dan beberapa dari sahabatku masih belum berhijab. Sebuah tantangan lagi dari Allah SWT. Sama seperti yang kulakukan untuk ibu dan adikku, aku mendoakan mereka dan pelan-pelan mengajak mereka menjalankan perintahNya untuk berhijab, karena tidak hanya keluarga aku juga punya impian semoga aku bisa bertemu semua sahabat-sahabatku di SurgaNya. Saat memasuki kuliah, Alhamdullillah satu per satu sahabat-sahabatku dengan rahmat Allah SWT akhirnya berhijab. Aku bersyukur dan senang sekali menjadi salah satu perantara Allah SWT untuk mengingatkan mereka.

Oh iya, aku belum cerita ya profesiku apa. Ya, aku memang tenaga kesehatan tepatnya seorang Ahli Gizi, dengan amanah gelar baruku aku ingin menebar manfaat untuk masyarakat dalam menunjang kesehatan terutama dalam bidang gizi. Sejak pertama lulus, aku mendapatkan kesempatan bergabung dalam tim penelitian yang bertugas sebagai konselor gizi. Target pasiennya hampir sama dengan saat aku PKL yaitu ibu-ibu sepuh. Tugasku dalam penelitian itu yaitu mengedukasi dan membimbing bagaimana cara memasak yang benar untuk menunjang kesembuhan dari penyakitnya. Alhamdullillah, para target pasien yang menjadi tanggung jawabku sangat senang sekali mendapat ilmu baru dan bersemangat untuk sembuh dari penyakit beliau. Kepuasan tersendiri itu tumbuh lagi.

Calon suamiku, diriku memiliki sebuah impian, impian membangun sebuah keluarga yang kuat dan kokoh dari dalam rumah, kuat dan kokoh : Iman, Takwa, Kasih sayang, Ilmu, bakat, dan kemampuan sehingga ketika kita semua (aku, kamu, dan anak-anak kita nanti) keluar dari rumah mampu menghadapi segala hal diluar rumah kita dan bisa menebarkan manfaat serta berdakwah bersama-sama menurut potensi yang kita miliki masing-masing meneruskan perjuangan Rasullullah SAW dan semoga kita adalah salah satu keluarga yang dirindukan Rasullullah SAW untuk bersama-sama bergandengan menuju ke Surganya dan bertemu denganNya, Allah SWT Sang Maha Cinta, yang menyatukan kita. Salam dariku, Calon Istrimu.


- Salam Hangat, Annisa Putri Aryati (Mahasiswi MIIP B7 – Regional Surabaya Raya)

#TugasNHW3 #MatrikulasiIIPB7



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bunsay 6 : Pantulan Warna Zona 6-7-8