Bismillahirachmannirrochim... 😊💕
Waktu terus bergulir, semakin bersyukur dan sayang dengan komunitas ini. Membuatku banyak belajar bagaimana menjadi individu, istri, dan seorang ibu yang profesional dalam mengemban amanah menjadi individu, istri, dan ibu.
Waktu terus bergulir, semakin bersyukur dan sayang dengan komunitas ini. Membuatku banyak belajar bagaimana menjadi individu, istri, dan seorang ibu yang profesional dalam mengemban amanah menjadi individu, istri, dan ibu.
Tibalah saatnya berkutat dengan
tut.tuts laptop mengerjakan Nice HomeWork
#2 ini. Hmm… Nice HomeWork #2 kali
ini sedikit membuatku berpikir keras dibandingkan NHW sebelumnya, karena
mengapa? Karena NHW kali ini para bunda dan calon bunda kelas matrikulasi ini
diberi tugas untuk membuat indikator apa saja yang ingin dicapai saat menjadi
1. Individu profesional
2. Istri profesional
3. Ibu profesional
3. Ibu profesional
Untuk poin 1 mungkin masih bisa
dibilang mudah, tapiiii….. indikator 2 & 3 cukup berat bunda… karena poin 2
& 3 disarankan menanyakan langsung kepada suami dan anak, sedangkan diri
ini masih seorang “single fii sabilillah”.
(Tenang wahai hati masih ada Allah SWT yang menguatkan diri) It’s oke, no problem, ini adalah tantangan, sekiranya bisa buat gambaran
nanti kalau sudah diberikan amanah menjadi istri dan ibu (Aamiin Ya Rabb, dari
suara hati terdalam) kelak.
Baik-baik,
tidak usah berlama-lama, mari kita intip sekilas bagaimana menjadi Ibu
Profesional kebanggan keluarga beserta petunjuk tugas NHW#2 nya… Check it out!
MENJADI
IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA
Apa itu Ibu
Profesional?
Mari kita mulai dengan
kata ibu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ibu
memiliki makna:
1. Perempuan yang telah melahirkan seseorang
2. Sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami
3. Panggilan yang takzim kepada perempuan, baik yang sudah bersuami maupun yang belum
4. Bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya), misal: ibu jari
5. Yang utama diantara yang lain, atau yang terpenting, misal: ibu negeri, ibu kota.
1. Perempuan yang telah melahirkan seseorang
2. Sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami
3. Panggilan yang takzim kepada perempuan, baik yang sudah bersuami maupun yang belum
4. Bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya), misal: ibu jari
5. Yang utama diantara yang lain, atau yang terpenting, misal: ibu negeri, ibu kota.
Sedangkan kata profesional memiliki
makna:
1. Bersangkutan dengan profesi
2. Memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, misal: juru masak profesional.
1. Bersangkutan dengan profesi
2. Memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, misal: juru masak profesional.
Berdasarkan dua makna
tersebut, maka Ibu Profesional adalah seorang perempuan yang:
a. Bangga akan profesinya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya
b. Senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu, agar bisa bersungguh-sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik.
a. Bangga akan profesinya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya
b. Senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu, agar bisa bersungguh-sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik.
Apa itu Komunitas
Ibu Profesional?
Komunitas ibu profesional
adalah sebuah forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa ingin
meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang ibu, istri, dan sebagai individu.
MISI Komunitas Ibu Profesional
1.
Meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik
anak-anaknya sehingga bisa menjadi guru utama dan
pertama bagi anak-anaknya.
2.
Meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola
rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang
unggul.
3.
Meningkatkan rasa percaya diri ibu dengan
cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di
muka bumi ini, sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia tanpa harus
meninggalkan anak dan keluarganya.
4.
Meningkatkan peran ibu menjadi Agent
of Change (agen pembawa perubahan), sehingga keberadaannya membawa
perubahan bagi banyak orang.
VISI Komunitas Ibu Profesional
Menjadi komunitas
pendidikan perempuan Indonesia yang unggul dan profesionalsehingga
bisa berkontribusi kepada Allah dan negara ini dengan cara membangun peradaban
bangsa dimulai dari internal keluarga.
Bagaimana tahapan-tahapan menjadi
seorang Ibu Profesional?
Ada 4 tahapan yang harus
dilalui oleh seorang Ibu Profesional, yaitu:
a. Bunda
Sayang (Bunsay)
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-anaknya.
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-anaknya.
b. Bunda
Cekatan (Buncek)
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya, sehingga dapat menjadi keluarga yang unggul.
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya, sehingga dapat menjadi keluarga yang unggul.
c. Bunda
Produktif (Bunpro)
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu, dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini, sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya.
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu, dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini, sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya.
d. Bunda Sholihah (Bunshol)
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat, sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat, sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.
Apa indikator
keberhasilan seorang Ibu Profesional?
“MENJADI
KEBANGGAAN KELUARGA”
Kalimat di atas adalah satu
indikator utama keberhasilan seorang Ibu Profesional, karena anak-anak dan
suami kita lah yang paling berhak pertama kali mendapatkan ibu dan istri
TERBAIK untuk mereka.
Maka yang perlu ditanyakan
adalah sebagai berikut:
Bunda
Sayang
a. Apakah anak-anak semakin senang dan bangga dididik oleh ibunya?
b. Apakah suami semakin senang dan bangga melihat cara istrinya mendidik anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam pendidikan anak semakin tinggia?
c. Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang kita pelajari selama satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktikkan bersama anak-anak?
a. Apakah anak-anak semakin senang dan bangga dididik oleh ibunya?
b. Apakah suami semakin senang dan bangga melihat cara istrinya mendidik anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam pendidikan anak semakin tinggia?
c. Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang kita pelajari selama satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktikkan bersama anak-anak?
Bunda
Cekatan
a. Apakah manajamene pengelolaan rumah tangga kita menjadi semakin baik?
b. Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran kita di rumah? Misal dulu sebagai “kasir keluarga”, sekarang menjadi “manajer keuangan keluarga”. Dulu sebagai “juru masak keluarga”, sekarang jad “manajer gizi keluarga”.
c. Berapa ilmu tentang manajemen rumah tangga yang sudah kita pelajari dalam satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktikkan dalam mengelola rumah tangga?
a. Apakah manajamene pengelolaan rumah tangga kita menjadi semakin baik?
b. Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran kita di rumah? Misal dulu sebagai “kasir keluarga”, sekarang menjadi “manajer keuangan keluarga”. Dulu sebagai “juru masak keluarga”, sekarang jad “manajer gizi keluarga”.
c. Berapa ilmu tentang manajemen rumah tangga yang sudah kita pelajari dalam satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktikkan dalam mengelola rumah tangga?
Bunda
Produktif
a. Apakah kita semakin menemukan minat dan bakat kita?
b. Bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat kita tersebut?
c. Apakah kita merasa menikmati, mudah, dan menjadi yang terbaik (3E: Enjoy-Easy-Excellent) di ranah minat dan bakat kita ini?
d. Bagaimana cara kita bisa produktif dan atau mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga?
a. Apakah kita semakin menemukan minat dan bakat kita?
b. Bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat kita tersebut?
c. Apakah kita merasa menikmati, mudah, dan menjadi yang terbaik (3E: Enjoy-Easy-Excellent) di ranah minat dan bakat kita ini?
d. Bagaimana cara kita bisa produktif dan atau mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga?
Bunda
Sholihah
a. Nilai-nilai apa saja yang kita perjuangkan dalam hidup ini?
b. Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi ini, yang tidak akan pernah mati ketika kita tiada?
c. Program berbagi apa yang akan kita jalankan secara terus menerus?
d. Apakah kita merasa bahagia dengan program tersebut?
a. Nilai-nilai apa saja yang kita perjuangkan dalam hidup ini?
b. Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi ini, yang tidak akan pernah mati ketika kita tiada?
c. Program berbagi apa yang akan kita jalankan secara terus menerus?
d. Apakah kita merasa bahagia dengan program tersebut?
Selamat berproses menjadi
Ibu Profesional, dan nikmatilah tahapan-tahapan belajar yang kita rasakan
selama mengikuti program pendidikan di kelas Matrikulasi Ibu Profesional ini
dengan segenap kesungguhan.
Seperti pesan Pak Dodik
kepada Ibu Septi untuk meyakinkan beliau tentang pentingnya kesungguhan menjadi
seorang ibu, yaitu: “Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu
akan keluar dengan kesungguhan itu. Tidak ada hukum terbalik.”
Salam Ibu Profesional
Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional
Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional
Sumber:
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi keempat, Balai Pustaka, Jakarta, 2008.
Hei, Ini Aku Ibu Profesional, Leutikaprio, cetakan 1, 2012.
Bunda Sayang, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2013.
Bunda Cekatan, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2014.
Bunda Produktif, Catatan Ikhtiar Menjemput Rizki, Seri Ibu Profesional, J&J Publishing, cetakan 1, 2015.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi keempat, Balai Pustaka, Jakarta, 2008.
Hei, Ini Aku Ibu Profesional, Leutikaprio, cetakan 1, 2012.
Bunda Sayang, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2013.
Bunda Cekatan, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2014.
Bunda Produktif, Catatan Ikhtiar Menjemput Rizki, Seri Ibu Profesional, J&J Publishing, cetakan 1, 2015.
Nice HomeWork #2
Setelah memahami tahap awal
menjadi Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga, langkah selanjutnya yang harus
kita lakukan adalah membuat: “CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN”
a. Sebagai indvidu
b. Sebagai istri
c. Sebagai ibu
a. Sebagai indvidu
b. Sebagai istri
c. Sebagai ibu
Rules-nya adalah buat indikator yang kita sendiri bisa
menjalankannya.
Untuk yang sudah berkeluarga,
tanyakan kepada suami, indikator istri semacam apa sebenarnya yang bisa membuat
dirinya bahagia. Jika sudah dikaruniai buah hati, tanyakan juga kepada mereka,
indikator ibu semacam apa yang sebenarnya bisa membuat mereka bahagia. Lalu
jadikan jawaban mereka sebagai referensi pembuatan checklist kita.
Kunci
dari membuat indikator tersebut kita singkat menjadi SMART, yaitu:
– SPESIFIC (unik atau detail)
– MEASURABLE (terukur, mis: dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar)
– ACHIEVABLE (bisa diraih, tidak terlalu sulit tapi juga tidak terlalu mudah)
– REALISTIC (berhubungan dengan kondisi sehari-hari, membumi, tidak ngawang-ngawang)
– TIMEBOND (memiliki batasan waktu yang jelas kapan dimulai, dicapai, dalam rentang waktu sekian)
– SPESIFIC (unik atau detail)
– MEASURABLE (terukur, mis: dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar)
– ACHIEVABLE (bisa diraih, tidak terlalu sulit tapi juga tidak terlalu mudah)
– REALISTIC (berhubungan dengan kondisi sehari-hari, membumi, tidak ngawang-ngawang)
– TIMEBOND (memiliki batasan waktu yang jelas kapan dimulai, dicapai, dalam rentang waktu sekian)
Setelah berfikir panjang, akhirnya selesai juga
memikirkan target indikator keberhasilan menjadi individu, istri, dan ibu yang
profesional kebanggaan keluarga. Ini dia… J
1. Indikator sebagai Individu Profesional
Timebond setiap saat selama menjalani amanah kehidupan yang diberikan olehNya dan semoga bisa semakin berkembang baik target indikatornya (Aamiin :) )
2. Indikator sebagai Istri Profesional
Timebond setiap saat selama menjadi seorang istri hingga di dunia dan bertemu kembali ke SurgaNya.
3. Indikator sebagai Ibu Profesional
Timebond setiap saat selama menjadi ibu sesuai perkembangan fase
anak hingga akil baligh.
- Salam Hangat, Annisa
Putri Aryati (Mahasiswi MIIP B7 – Regional Surabaya Raya)
#TugasNHW2 #MatrikulasiIIPB7
#TugasNHW2 #MatrikulasiIIPB7
Source picture : Canva
Tidak ada komentar:
Posting Komentar